BUDI DAYA TANAMAN TUMPANG
SARI
JAGUNG (Zea mays) DAN KACANG KEDELAI (Glycine
max L.)
LAPORAN
UMUM
OLEH :
ABDUL ARFAN
NIM :
1209008832
PRODI :
AGROEKOTEKHNOLOGI (A)
LABORATORIUM
DASAR-DASAR AGRONOMI
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
ISLAM SUMATERA UTARA
MEDAN
2013
BUDI DAYA TANAMAN TUMPANG SARI
JAGUNG (Zea
mays) DAN KACANG KEDELAI (Glycine max L.)
LAPORAN UMUM
OLEH :
ABDUL ARFAN
NIM : 1209008832
PRODI
: AGROEKOTEKHNOLOGI (A)
Laporan umum ini merupakan salah satu syarat untuk
masuk
mengikuti partikal test pada praktikum Dasar-Dasar
Agronomi di Fakultas Pertanian Universitas
Islam Sumatera Utara
Medan
ASISTEN NILAI
1.
EDI PRATAMA (
)
2.
EKO FEBRIANTO
3.
HAMDAN RAHMADANI
4.
MUHAMMAD
ZULHAFIZH
KORDINATOR
(Ir.
Hj. NOVERINA CHANIAGO, MP)
LABORATORIUM DASAR-DASAR AGRONOMI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
MEDAN
2013
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji
sykur kita panjatkan atas kehadirat tuhan yang maha esa atas rahmat dan
karunia-nya saya dapat menyelesaikan laporan umum ini dengan insyaallah baik.
Laporan umum ini berjudul “BUDIDAYA TANAMAN TUMPANG SARI JAGUNG (Glycine max) DAN KEDELAI (Glycine
max. L)
dengan
judul ini dapat memberikan manfaat bagi seluruh umat islam khususnya dalam
bidang pertanian dan dapat memberikan motivasi bagi mahasiswa dan asisten dosen
untuk mengimlementasikan ilmu terapan budidaya tanaman tumpang sari jagung dan kacang
kedelai. Laporan umum ini kami susun untuk
memenuhi tugas di semester 2.
Dengan tersusunnya laporan umum ini
dapat dimanfaatkan sebagai media untuk menambah wawasan, kami menyadari bahwa
laporan umum ini kurang sempurna dan masih banyak kekurangannya, oleh karena
itu kritik dan saran sangat kami butuhkan untuk memperbaiki laporan umum ini.
Akhirnnya saya sebagai penulis kami ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak
yang mendukung atas terselesaikannya laporan umum ini dengan baik dan benar.
PENULIS
(ABDUL ARFAN)
DAFTAR
ISI
Hal
KATA PEGANTAR……………………………………………………………..i
DAFTAR ISI……………………………………………………………..……..ii
DAFTAR TABEL………………………………………………………...…….iii
PENDAHULUAN………………………………..……………………..……....1
Latar belakang……………………………………………...………......1
Tujuan
praktikum…………………………….……………………...….2
Kegunaan
praktikum……………………………….....…………...…...2
TINAJAUN PUSTAKA…………………………...………...………………….3
Klasifikasi
jagung………………………………….…………………...3
Morfologi
jagung……..……………………….….…………………….3
Akar……………………………….……………………………3
Batang……………………………....…….…...……..................4
Daun……………………………….…….….………..................4
Bunga…………………………….…….…….……...……….....5
Biji…………………………….……….……………..................5
Syarat
Tumbuh
Iklim………………………….…………………………………5
Tanah………………………..…………......................................5
Suhu………………………..…………........................................6
Ketinggian
tempat………..……………………………………..6
Curah
hujan……………...……………………………………....6
Klasifikasi
tanaman kacang ked.lai…….………………........................6
Morfologi
Tanaman Kacang Kedelai.......................................................6
Akar………………….………………........……..........................7
Daun…………………...…………………………………………7
Bunga……………………………….…...……………………….8
Buah…………………………………...….……….......................8
Biji…………………………………...…...……………………....9
SYARAT
TUMBUH
Suhu……………….……..………………………………………..9
Curah
hujan…………………….….………….………..…...…….9
Cahaya
matahari……………….……………….…...…….....…..10
Tanah…………….……………………….………...……..……...10
Ketinggian
tempat……………………..….……………………..10
BAHAN DAN METODE
Tanggal
dan waktu……………………..………………...……………...11
Tempat
dan alat…………………………..…………………………...…11
Pelaksanaan Praktikum
Persiapan areal…………………...…………...………………....12
Pembuatan
plot……………………………….......……………...12
Pembuatan jarak
tanam………...…………….…........................12
Penanaman…………………………………….……………...…13
PEMELIHARAAN
TANAMAN
Penyisipan……………………….....…..…..……………………13
Penyiraman……………………………………….......................14
Penyiangan…………………..…………………………………..14
Pemupukan……………………….……………….......................14
Penjarangan……………….……….…………………………….15
Pembumbunan.……….………..…….…………………….....…..15
Pengendalian
hama dan penyakit tanaman jagung......................15
Pengendalian
hama dan penyakit tanaman kacang kedelai........15
HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................................20
Hasil
Praktikum..........................................................................................20
Pembahasan.…………………………………...……………...….…….....22
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan……………………………………………………………......23
Saran………………..…………………………………………………......23
DAFTAR PUSTAKA..………………..……………………………...………........24
DAFTAR TABEL
Parameter 1……………………………………………………………………......20
Parameter 2…………………………………………………………………...…...21
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Gambar Areal Lahan…………………………………………........25
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Jagung
(Zea mays) berpotensi diperas sebagai bio etanol. Sebagai biji
dan kulitnya, batang jagung juga bisa dijadikan bahan baku bioetanol. Unsur itu
dapat digunakan sebagai bahan bakar kendaraan atau untuk pencampur bensin sehingga
dihasilkan gashol. Selama ini jagung lebih banyak digunakan untuk pakan ternak.
Padahal jagung juga bisa dijadikan bioetanol seperti yang dilakukan di Amerika
Serikat (Budiman, 2012).
Jagung
merupakan salah satu jenis tanaman pangan dunia yang terpenting selain gandum.
Sebagai sumber karbohidrat utama di amerika tengah dan selatan,jagung juga
menjadi sumber alternative bahan pangan amerika serikat. Penduduk beberapa
daerah di Indonesia (misalnya di Madura dan nusa tenggara) juga menggunakan
jagung sebagai bahan pokok (Aulia,
2010).
Sebagai
tanaman serealia, jagung bisa tumbuh hampir diseluruh dunia. Jagung termasuk
bahan pangan penting penting karena merupakan sumber karbohidrat kedua setelah
beras. Sebagai salah satu sumber bahan pangan, jagung telah menjadi komoditas
utama setelah beras. Bahkan, dibeberapa daerah Indonesia, jagung dijadikan
sebagai bahan pangan ternak dan industri (Purwono, 2011).
Kedelai merupakan bahan makanan sumber protein nabati
yang murah. Peranan komoditas kedelai sebagai bahan makanan, bahan baku
industri, dan bahan pakan ternak cukup besar dalam mencukupi kebutuhan protein.
Sementara produksi hewani belum mencukupi, maka kebutuhan protein yang
diperlukan masyarakat setiap harinya bisa terpenuhi (Suhaeni. 2008).
Kedelai merupakan bahan pangan penting sumber protein
nabati yang dikonsumsi setiap hari oleh masyarakat dunia, sehingga kebutuhan
kedelai dari tahun ke tahun selalu meningkat. Kedelai, selain sebagai bahan
makanan, juga digunakan untuk bahan baku industri dan pakan ternak. Dengan
demikian, komoditas ini selalu dibutuhkan dalam jumlah banyak oleh masyarakat
(Cahyono. 2007).
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan tanaman
kacang kedelai dengan pola tumpang sari antara tanaman kedelai dengan Jagung manis. Penanaman, pengatur jarak tanam, pemupukan, perawatan.
Kegunaan
1. Sebagai
salah satu syarat masuk untuk mengikuti ujian practical test pada praktikun
dasar dasar agronomi
2. Sebagai
penambah pengetahuan dalam bidang
pertanian terutama dalam bidang budidaya tanaman tumpang sari jagung (Zea mays) dan kacang kedelai (Glycine max L.).
TINJAUAN
PUSTAKA
Klasifikasi tanaman jagung
Tanaman jagung termasuk dalam
keluarga rumput rumputan dengan spesies Zea
mays L, Secara umum klasifikasi dan sisitematika tanaman jagung sebagai
berikut
Kingdom:
Plantae
Division
: Spermatophyte
Subdivisi
: Angiospermae
Kelas
: Monocotyledone
Ordo
: Graminae
Family
: Graminaceae
Genus : Zae
Spesies: Zea mays L.
Morfologi tanaman Jagung
Akar
Jagung termasuk tanaman berakar serabut yang terdiri dari
tiga tipe akar,yaitu akar seminal,akar adventif dan akar udara. Akar seminal
tumbuh dari radikula dan embrio. Akar adventif disebut juga juga akar tunggang,akar ini tumbuh dari buku
paling bawah yaitu sekitar 4 cm dibawah permukaan tanah (Purwono, 2011).
Batang
Batang jagung tidak bercabang,berbentuk selinder dan
terdiri dari berbagai ruas. Pada buku ruas akan muncul tunas yang berkembang
menjadi tongkol. Tinggi batang jagung varietas dan tempat penanaman umumnya
berkisar 60-300cm (Purwono, 2011).
Daun
Daun jagung memanjang dan keluar dari buku buku batang.
Jumlah daun terdiri dari 8-48 helaian. Daun terdiri dari 3 bagian yaitu kelopak
daun,lidah daun dan helaian daun. Kelopak daun umumnya membungkus batang.
Antara kelopak dan helaian terdapat lidah daun yang disebut ligula. Fungsi
ligula adalah mencegah air masuk ke dalam kelopak daun dan batang (Purwono, 2008)
Bunga
Bunga jagung tidak memiliki sepal dan tepal sehingga
disebut bunga tidak lengkap. Bunga jagung juga disebut bunga tidak sempurna
karena bunga jantan dan betina berada pada bunga yang berbeda,bunga jantan
terdapat diujung batang. Adapun bunga betina terdapat diketiak daun ke 6 atau
ke 8 dari bunga jantan (Intanayu, 2011)
Biji
Biji jagung tersusun rapi pada tongkol,dalam satu tongkol
terdapat 200-400 biji. Biji jagung
terdiri dari 3 bagian, bagian paling luar disebut pericarp. Bagian atau lapisan
kedua yaitu endosperm yang merupakan cadangan makanan biji. Sedangkan
bagian paling dalam yaitu embrio atau lembaga (Jakariasurya, 2012)
Syarat tumbuh tanaman jagung
Iklim
Tanaman jagung berasal dari daerah tropis dan dapat
menyesuikan diri dengan lingkungan luar derah tersebut. Derah yang di kehendaki
oleh sebagian besar tanaman jagung yaitu daerah beriklim sedang hingga daerah
beriklim subtropis/tropis basah.Jgung dapat tumbuh di daerah yang terletak
antara 50°LU-40° LS. Pada lahan yang tidak beririgasi,pertumbuhan tanaman
memerlukan curah hujan ideal sekitar 85-200mm/ bulan selama masa pertumbuhan
(Purwono, 2008)
Tanah
Jenis tanah yang dapat ditanami jagung antara lain: andosol
(bersal dari gunung berapi), latosol, grumosol, tanah berpasir. Pada tanah
tanah dengan bertekstur berat (grumosol) masih dapat di Tanami jagung dengan
produksi yang baik dengan pengolahan tanah yang baik. Sedangkan tanah dengan
tekstur lempung/liat (latosol) berdebu adalah yang terbaik untuk pertumbuhammya
(Timkaryatani, 2010)
Suhu
Suhu yang dikehendaki tanaman jagung
untuk pertumbuhan terbaiknya antara 27-32°C. Pada proses perkecambahan
benih,jagung memerlikan suhu sekitar 30°C. Panen jagung yang jatuh pada musim
kemarau akan lebih baik dari pada musim hujan karena berpengaruh terhadap waktu
pemasakan biji dan pengeringan hasil (Intanayu, 2011)
Ketinggian tempat
Jagung dapat ditanam di Indonesia milai dari dataran
rendah sampai dataran pegunungan yang memillliki ketinggian antara1000 – 1800
dpl. Daerah dengan ketinggian antara 0 – 600 m dpl merupakan ketinggian yang
optimum bagi pertumbuhan tanaman jagung (Jakariasurya, 2012)
Curah Hujan
Pada lahan yang tidak beririgasi, Pertumbuhan tanaman
ini memerlukan curah hujan ideal sekitar 85 – 200 mm/bulan dan harus merata.
Pada fese pembungaan dan pengisian biji tanaman jagung perlu mendapatkan cukup
air. Sebaiknya jagung ditanam diawal musim hujan,dan menjelang musim kemarau
(Purwono, 2008)
TINJAUAN
PUSTAKA
Kedelai berasal dari wilayah Cina. Masyarakat Cina telah
membudidayakan kedelai sejak berabad – abad tahun yang lalu. Di Cina, kedelai
dianggap sebagai salah satu dari lima macam tanaman terpenting dalam kehidupan
masyarakat. Dalam ilmu tumbuhan, tanaman kedelai diklasifikasikan sebagai berikut.
Kingdom :
Plantae
Divisio :
Spermatophyta
Class :
Dicotyledoneae
Family :
Leguminoseae
Genus :
Glycine
Spessies : Glycine max. L
Kedelai yang tergolong genus Glycine mempunyai banyak spesies yang merupakan susunan genom
diploid (2n) dengan 20 pasang kromosom antara lain spesies Glycine clandestina, Glycine falcata, Glycine tabacina (Suhaeni, 2008).
Morfologi
Tanaman Kacang Kedelai (Glycine max
L. )
Akar
Salah satu kekhasan dari sistem perakaran tanaman kedelai
adalah adanya interaksi simbiosis antara bakteri nodul akar (Rhizobium japanicum) dengan akar
tanaman kedelai yang menyebabkan terbentuknya bintil akar. Bintil akar sangat
berperan dalam proses fiksasi Nitrogen yang sangat dibutuhkan tanaman kedelai
untuk kelanjutan pertumbuhannya (Sarwanto, 2008).
Batang
Batang tanaman kedelai tidak berkayu, berbatang jenis
perdu (semak), berambut atau berbulu dengan struktur bulu yang beragam,
berbentuk bulat, bewarna hijau, dan panjangnya bervariasi antara 30-100 cm.
Batang tanaman kedelai dapat membentuk cabang 3-6 cabang. Percabangan mulai
terbentuk atau tumbuh ketika tinggi tanaman sudah mencapai 20 cm. Banyaknya
jumlah cabang setiap tanaman bergantung pada varietas dan kepadatan populasi
tanaman. Jika kepadatan tanaman rapat, maka cabang yang tumbuh berkurang atau
bahkan tidak tumbuh cabang sama sekali (Cahyono, 2007).
Daun
Jarak daun kedelai selang-seling, memiliki 3 buah daun
(triofoliate), jarang memiliki 5 lembar daun, petiola berbentuk panjang
menyempit dan slinder stipulanya terbentuk panjang menyempit dan slinder,
stipulanya terbentuk lanseotlat kecil, dan stipel kecil lembaran daun berbentuk
oval menyirip, biasanya palea bewarna hijau dan pangkal berbentuk bulat. Ujung daun
biasanya tajam atau tumpul, lembaran daun samping sering agak miring, dan
sebagian besar kultivar menjatuhkan daunnya ketika buah polong mulai matang
(Septiatin,
2008).
Bunga
Bunga kedelai disebut bunga kupu-kupu dan merupakan bunga
sempurna. Bunga kedelai memiliki 5 helai daun mahkota, 1 helai bendera, 2 helai
sayap, dan 2 helai tunas. Benang sarinya ada 10 buah, 9 buah diantaranya
bersatu pada bagian pangkal membentuk seludang yang mengelilingi putik. Benang
sari kesepuluh terpisah pada bagian pangkalnya, seolah-olah penutup
seludang. Bunga tumbuh diketiak daun membentuk rangkaian
bunga terdiri atas 3 sampai 15 buah bunga pada tiap tangkainya (Suhaeni, 2008).
Buah
Buah kedelai disebut buah polong seperti buah
kacang-kacangan lainnya. Setelah tua, warna polong ada yang cokelat, cokelat
tua, cokelat muda, kuning jerami, cokelat kekuning-kuningan, cokelat
keputihan-putihan, dan putih kehitam-hitaman. Jumlah biji setiap polong antara
1 sampai 5 buah. Permukaan ada yang berbulu rapat, ada yang berbulu agak
jarang. Setelah polong masak, sifatnya ada yang mudah pecah, ada yang tidak
mudah pecah,tergantung varietasnya (Darman, 2008).
Biji
Biji kedelai memiliki bentuk, ukuran, dan warna yang
beragam, bergantung pada varietasnya.
Bentuknya ada yang bulat lonjong, bulat, dan bulat agak pipih. Warnanya ada
yang putih, krem, kuning, hijau, cokelat, hitam, dan sebagainya. Warna-warna
tersebut adalah warna dari kulit bijinya. Ukuran biji ada yang berukuran kecil,
sedang, dan besar. Namun, di luar negeri, misalnya di Amerika dan Jepang biji
yang memiliki bobot 25 g/100 biji dikategorikan berukuran besar ().
Syarat
Tumbuh Tanaman Kacang Kedelai
Iklim
Kedelai sebagian besar tumbuh didaerah yang beriklim
tropis dan subtropis. Kedelai dapat tumbuh baik ditempat yang berhawa panas,
ditempat– tempat yang terbuka dan bercurah hujan 100 – 400 mm per bulan.
Sedangkan untuk mendapatkan hasil yang optimal, tanaman kedelai membutuhkan
curah hujan antara 100-200 mm/bulan (Septiatin. 2008).
Ketinggian
Tempat
Kedelai cocok ditanam didaerah dengan ketinggian 100 –
500 meter di atas permukaan laut. Lazimnya, kedelai ditanam pada musim kemarau,
yakni setelah panen padi pada musim hujan. Pada saat itu, kelembapan tanah masih bisa dipertahankan.
Kedelai memerlukan pengairan yang cukup, tetapi volume air yang terlalu banyak
tidak menguntungkan bagi kedelai, karena
akarnya bisa membusuk. Tanaman kedelai biasanya akan tumbuh baik pada
ketinggian 0,5-300 m dpl. Sedangkan varietas kedelai berbiji besar cocok
ditanam dilahan dengan ketinggian 300-500 m dpl (Suhaeni. 2007).
Kacang
kedelai dengan ukuran kecil sangat baik ditanam dilahan pada ketinggian 0,5
sampai 300 meter diatas permukaan laut. Sementara itu, kacang kedelai dengan
ukuran biji lebih besar jauh lebih baik ditanam diketinggian mulai dari 300
sampai 500 meter diatas permukaan laut (Prabowo. 2011).
Curah Hujan
Selama pertumbuhan tanaman, kebutuhan air untuk tanaman
kedelai sekitar 350 – 550 mm. Kekurangan atau kelebihan air akan berpengaruh
terhadap produksi kedelai. Untuk mengurangi pengaruh terhadap produksi kedelai.
Oleh karena itu, untuk mengurangi pengaruh negatif dari kelebihan air,
dianjurkan untuk membuat saluran drainase sehingga jumlah air lebih dapat
diatur dan dapat terbagi secara merata. Ketersediaan air tersebut bisa berasal
dari saluran irigasi atau dari curah hujan yang turun. Tumbuhan kedelai yang
memerlukan curahan air yang banyak atau kelembapan tanah yang cukup tinggi
(Sarwanto, A. 2008).
Temperatur
Temperatur yang dibutuhkan tanaman kedelai sangat sesuai
untuk pertumbuhan tanaman kedelai berkisar antara 25°C - 28°C. Akan tetapi,
tanaman kedelai masih bisa tumbuh baik dan produksinya masih tinggi pada suhu
udara diatas, dan tanaman masih toleran
pada suhu 35°C hingga 38°C (Cahyono, 2007).
Intensitas Matahari
Meskipun kebutuhan cahaya tergantung
pada jenis tumbuhan. Selain itu, kekurangan cahaya saat perkembangan
berlangsung akan menimbulkan gejala etiolasi, dimana batang kecambah akan
tumbuh lebih cepat namun lemah dan daunnya berukuran kecil, tipis dan berwarna
pucat ( tidak hijau ). Gejala etiolasi tersebut disebabkan oleh kurangnya
cahaya atau tanaman berada di tempat yang gelap (Tini, 2012).
Cahaya matahari merupakan sumber energi yang diperlukan tanaman untuk
proses fotosintesis. Fotosintesis tanaman dapat berjalan dengan baik apa bila
tanaman mendapat kan penyinaran cahaya matahari yang cukup. Bibit kedelai dapat
tumbuh dengan baik, cepat dan sehat, pada cuaca yang hangat dimana cahaya
matahari terang dan penuh (Tini, 2012).
Tanah
Tanaman kedelai sebenar nya dapat tumbuh di semua jenis
tanah. Namun demikian, untuk mencapai tingkat pertumbuhan dan produktivitas
yang optimal kedelai harus di tanam pada jenis tanah yang bersetruktur lempung
berpasir atau liat berpasir Hal ini tidak hanya terkait dengan ketersediaan air
untuk mendukung pertumbuhan, tetapi juga terkait dengan faktor lingkungan
tumbuh yang lain (Septiatin, 2008).
BAHAN DAN METODE
Tempat dan waktu
Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 1 April l - 5 Juni
2013 jam 08.00 – 10.00 WIB setiap hari Sabtu. Praktikum ini
dilaksanakan di laboratorium UISU yang bertempat di gedung johor jl karyawisata
Medan
Bahan dan Alat
Bahan
bahan yang digunakan dalam praktikum dasar dasar agronomi ini adalah persiapan
benih yang kebetulan pada praktikum ini kami kelompok plot 7 membudidayakan
tanaman tumpang sari tanaman jagung dan kacang kedelai kemudian yang perlu di
persiapkan lagi adalah tanah yang sudah dibentuk plot dengan ukuran 3 x 4 m.
Kemudian adalah pupuk dan Pestisida untuk mnyuburkan tanah dan tanaman serta pengendalian hama dan penyakitnya.
Alat
yang digunakan dalam praktikum dasar dasar agronomi ini adalah yang pertama
dalam pembentukan plot yang berukuran 3x4 m diperlukan peralatan diantaranaya
cangkul, patok, benang sebagai pancang, sekop alat pencabut rumput dan gembor
yang berfungsi untuk menyiram tanaman serta hand sprayer yang digunakan sebagai
wadah penyemprotan pestisida untuk pengendalian hama dan penyakit tanaman yang
mengganggu tanaman budidaya.
Pelaksanaan
Praktikum
Persiapan Areal
Persiapan arel untuk budidaya
tanaman tumpang sari jagung (Zea
mays) dan kacang kedelai (Glycine max) dimulai dengan pengemburan tanah yang berukuran 3x4 m.
Areal tempat penanaman harus jauh dari binatang binatang perusak tanaman. Areal penanaman ini bertempat di lahan laboratorium UISU
gedung johor jl.karaya wisata medan. Areal penanamna harus
di buat berupa plot yang digemburkan setinggi 15 cm. Sebelum itu juga dilakukan
permbersihan lahan dari rumput rumput liar/gulma pengganggu tanaman.
Pembuatan Plot
Dalam pelaksanaan pembuatan plot diperlukan alat alat
berupa cangkol,sekop yang berguna untuk mengemburkan plot. Plot
digemburkan dan dinaikkan tanahnya setinggi 15 cm. Di dalam pembutan plot tanah
harus benar benar gembur karena berguna sebagai ruang pori tanah untuk
penyerapan air dan unsure hara lain. Plot dalam pelaksanaan budidaya ini adalah
berbentuk persegi dengan ukuran 3x4 m.
Pembuatan jarak tanam
Pada
proses pembuatan jarak tanam untuk pola tanam tumpang sari jagung dan kacang
hijau dengan ukuran plot 4x3 m adalah sebagai berikut, Pada tanaman jagung
jarak antar tanaman 1 meter kemudian diantara sela tanaman jagung terdapat
tanaman kacang hijau dengan jarak tanaman 20 cm antar tanaman, jadi dengan
demikian diperoleh populasi tanam jagung sebanyak 16 tanaman dan kacang hijau
108 tanaman jadi jumlah keseluruhan tanaman dalam satu plot adalah 124 tanaman.
Penanaman
Setelah
lahan diolah tahap selanjutnya yaitu penanaman. Namun, sebelum penanamn di
lakakukan, sebaiknya ditentukan dahulu pola tanam yang diinginkan dan
ditentukan jarak tanamnya kemudian setelah itu dilakukan penanaman. Tanaman
jagung umumnya ditanam pada awal musim hujan atau awal musim kemarau.Petani
pada umumnya tidak menanam jagung secara monokultur tetapi daicampur dengan
tanaman lain dan pada praktikum ini kami sebagi praktikan mengaplikasikan
penanamn jagung ini dengan pola tanam tumpang sari yaitu perpaduan antara tanaman
jagung dan tanaman kacang kedelai. Pola
tanaman tumpang sari sendiri dapat didefenisikan yaitu pola penanaman lebih
dari satu tanaman dalam suatu luas tertentu dengan umur tanaman sama ataupun
berbeda dan jarak tanam teratur.
Pemeliharaan tanaman
Penyisipan
Banyaknya
tanaman jagung yang ditanam dalam satu lubang kemudian tanpa diduga terjadi
kegagalan tumbuh, maka yang diperlukan adalah tahapan ini yaitu penyisipan.
Penyisipan itu sendiri bertujuan untukk mengganti/ menyisip tanaman yang mati
atau tidak tumbuh. Penyisipan dapat dilakukan pada saat tanaman tersebut mulai
tumbuh
Penyiraman
Penyiraman bertujuan untuk memberikan nutrisi pada
tanaman supaya dapat berfotosintesis dengan baik. Penyiraman dapat dikakukan
pada saat pagi hari dubawah jam 10 siang dan dapat juga dilakukan di sore hari.
Pada budidaya ini kami melakukan penyiraman denggann menggunakan gembur tanaman
dan intensitas penyiraman kami lakukan sebanyak 2 kali sehari yaitu pada saat
pagi dan sore hari.
Penyiangan
Penyiangan bertujuan untuk membersihkan lahan dari gulma.
Penyianagan dilakukan 2 minggu sekali. Penyiangan pada tanaman jagung yang
masih muda biasanya dengan tangan atau cangluk kecil dan sebagainya. Penyiangan
kedua dilakukan pada saat pembumbunan. Penyiangan gulma memerlukan curahan
tenaga kerja yang cukup tinggi karena dilakukan dua kali secara manual dengan
bantuan sabit atau cangkul kecil.
Pemupukan
Pemupukan dilakukan sebagai penambah unsur
hara yang ada dalam tanah. Dosis pupuk yang dibutuhkan tanaman sangat
bergantung pada kesuburan tanah dan varietas jagung jagung yang di tanam. Dosis rata rata pemupukan per hektar yaitu 200-300 kg
urea, 100-200 kg sp-36 dan 50-100 kg kcl. Untuk memacu pertumbuhan dan produksi kacanh hijau, peril dilakukan
pemupukan susulan. Waktu pemupukan yang paling baik adalah pada umur 30-40 hari
setelah tanam bersama sama dengan kegiatan penyiangan kedua.
Penjarangan
Banyaknya tanaman jagung yang ditanam umumnya lebih dari
jumlah tanaman yang ingin dibiarkan hidup. Untuk itu,agar jumlah tanaman perlubang
yang dikehendaki sesuai dialakukan penjarangan. Bila dalam satu lubang
tumbuh tiga tanaman,sedangkan yang
dikendaki 2 atau 1 maka tanaman tersebut harus dikurangi. Penjarangan dilakukan
pada saat tanaman berumur 4 mingggu setelah tanam. Tanaman yang diambil adalah
tanaman yang tumbuh dengan tidak baik.
Caranya,tanaman dipotong pada tanaman yang paling bawah sampai lepas.
Penjarangan dapat pula dilakukan dengan menggunakan pisau, tetapi harus hati
hati agar tanaman tanama yang dibiarkan hidup tidak rusak. Pencabutan tanaman
langsung tidak boleh dilakukan karena akan melukai akar tanaman lain yang akan
dibiarkan tumbuh.
Pembumbunan
Untuk efisiensi tenaga,biasanya pembumbunan dilakukan
bersamaan dengan penyiangan kedua. Tujuan pembumbunan yaitu untuk memperkokoh
posisi batang sehingga tanaman tidak mudag rebah. Selain itu, pembumbunan juga
bertujuan untuk menutup akar yang bermunculan di atas permukaan tanah karena
adanya aerasi.
Pengendalian hama dan penyakit
tanaman jagung ( Zea mays L.)
Keberhasilan dalam mengendalikan hama dan penyakit tanaman jagung dan kacang hijau
akan meningkatkan produksi. Untuk mencapai hal itu diperlukan pengetahuan
tentang jenis hama dan penyakit serta cara mengendalikannya. Berikut
salah satu jenis hama yang sering menyerang tanaman jagung.
Pengendalian
hama dan penyakit tanaman kacang kedelai
Hama
yang termasuk perusak daundiantaranya ulat gerayak(spodoptera litura F) , ulat jengkal (chrysodeixis chalcites Esp) dan penggulund daun(Lamprosema indicate). Ulat grayak
memiliki telur ngengat yang diletakkan secara berkelompok dibawah permukaan
daun yang ditutupi bulu bulu yang berwarna coklat. Jumalhnya dapat mencapai 350
butir.
Parameter Pengamatan
Tinggi Tanaman (cm)
Untuk tinggi tanaman kedelai ini sendiri, tidak ada
pengaruh nyata terhadap satu varietas. Ini disebabkan karena perawatan
dilakukan dengan serius seperti pemupukan, penyiraman, pemberantasan hama
dengan menggunakan insektisida, berpengaruh terhadap tinggi suatu tanaman,
dimana dari hari kehari tinggi tanamannya terus bertambah tinggi .
Jumlah
Daun (Helai)
Untuk
jumlah daun atau helai daun perlakuan terhadap varietas kacang kedelai juga
menunjukkan tidak berpengaruhnya nyata. Hal ini kemungkinan besar diduga karena
perawatanya yang kurang serius selama fase pertumbuhan dari tanaman kacang
kedelai, sehingga tidak dapat tumbuh dengan baik.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Praktikum
Parameter
tanaman jagung
(Zea
mays L.)
Tabel 1. Parameter 1.
|
No
|
Jumlah sample
|
Tinggi tanaman
|
Jumlah daun
|
|
1
|
Sample 1
|
43 cm
|
3x7 = 21 daun
|
|
2
|
Sampele 2
|
53 cm
|
3x8 = 24 daun
|
|
3
|
Sample 3
|
46 cm
|
3x10 = 30 daun
|
|
4
|
Sample 4
|
43 cm
|
3x7 = 21 daun
|
|
5
|
Sample 5
|
38 cm
|
3x6 = 18 daun
|
Tabel 2. Parameter
2.
|
No
|
Jumlah sample
|
Tinggi tanaman
|
Jumlah daun
|
|
1
|
Sample 1
|
52 cm
|
3x13 = 39 daun
|
|
2
|
Sample 2
|
67,2 cm
|
3x 14 = 42 daun
|
|
3
|
Sample 3
|
61,5 cm
|
3x13 = 39 daun
|
|
4
|
Sample 4
|
46 cm
|
3x12 = 36 daun
|
|
5
|
Sample 5
|
55,8 cm
|
3x 13 = 39 daun
|
Parameter
tanaman kacang kedelai (Glicene max
L.)
Tabel 1. Parameter 1.
|
No
|
Jumlah sample
|
Tinggi tanaman
|
Jumlah daun
|
|
1
|
Sample 1
|
43 cm
|
3x7 = 21 daun
|
|
2
|
Sampele 2
|
53 cm
|
3x8 = 24 daun
|
|
3
|
Sample 3
|
46 cm
|
3x10 = 30 daun
|
|
4
|
Sample 4
|
43 cm
|
3x7 = 21 daun
|
|
5
|
Sample 5
|
38 cm
|
3x6 = 18 daun
|
Tabel 2. Parameter
2.
|
No
|
Jumlah sample
|
Tinggi tanaman
|
Jumlah daun
|
|
1
|
Sample 1
|
52 cm
|
3x13 = 39 daun
|
|
2
|
Sample 2
|
67,2 cm
|
3x 14 = 42 daun
|
|
3
|
Sample 3
|
61,5 cm
|
3x13 = 39 daun
|
|
4
|
Sample 4
|
46 cm
|
3x12 = 36 daun
|
|
5
|
Sample 5
|
55,8 cm
|
3x 13 = 39 daun
|
Pembahasan
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman
merupakan proses yang penting dalam kehidupan dan perkembangbiakan suatu
spesies. Pertumbuhan dan perkembangan berlangsung secara terus-menerus
sepanjang daur hidup, tergantung pada hasil asimilasi, hormon, dan substansi
pertumbuhan lainnya, serta lingkungan yang mendukung (Indriyanto, 2010).
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman
berlangsung baik pada fase vegetatif maupun generatif. Pada fase vegetatif
terutama terjadi pada perkembangan akar, daun, dan batang. Sedangkan pada fase
generatif terjadi pembentukan dan perkembangan kuncup bunga, bunga, buah, dan
biji serta pendewasaan struktur penyimpanan makanan dan penimbunan karbohidrat.
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses yang sangat erat hubungannya
(Intanayu, 2011).
Pengertian pertumbuhan membutuhkan
ukuran secara tepat dan dapat dibaca dengan bentuk kuantitatif yang dapat
diukur. Analisis pertumbuhan merupakan suatu cara untuk mengikuti dinamika
fotosintesis yang diukur oleh produksi bahan kering. Pertumbuhan tanaman dapat
diukur tanpa mengganggu tanaman, yaitu dengan pengukuran tinggi tanaman atau
jumlah daun, tetapi sering kurang mencerminkan ketelitian kuantitatif.
Akumulasi bahan kering sangat disukai sebagai ukuran pertumbuhan (Intanayu, 2011).
Pertambahan jumlah materi hidup dapat
diartikan sebagai pertumbuhan. Pertumbuhan ini dapat terjadi baik pada tiagkat
sel, jaringan, organ atau organisme secara keseluruhan. Pada tingkat sel
pertambahan materi hidup akan mengakibatkan pertambahan ukuran sel mencapai
ukuran maksimum, yang selanjutnya akan diteruskan dengan pembelahan sel
(Jakariasurya, 2012).
KESIMPULAN
DAN SARAN
Kesimpulan
1. Keuntungan
bertanaman jagung sangat besar,selain biji sebagai hasil utama,batang jagung
merupakan bahan pakan ternak yang sangat potensial.
2. Tanaman
jagung termasuk dalam keluarga rumput rumputan dengan spesies Zea mays L.
3. Kedelai berasal dari wilayah Cina. Masyarakat Cina telah
membudidayakan kedelai sejak berabad – abad tahun yang lalu.
4. Batang tanaman kedelai tidak berkayu, berbatang jenis
perdu (semak), berambut atau berbulu dengan struktur bulu yang beragam,
berbentuk bulat, bewarna hijau, dan panjangnya bervariasi antara 30-100 cm.
5. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari suatu tanaman
meliputi pengolahan tanah yang baik,
ketersedian unsur hara,
penggunaan bibit unggul dan pemeliharaan yang teratur.
Saran
1. Pada
lahan yang belum pernah ditanami jenis tanamn kacang kacangan,sebaiknya lahan
tersebut terlebih dahulu diinkulasi rhizobium
2. Sebauknya
benih atau bibiit kacang hijau dapat langsung ditanam tanpa di semaikan
terlebih dahulu
3. Pertumbuhan
tanaman jagung sebaiknya banyak membutuhkan sinar matahari karena mempengaruhi
proses fotosintesis.
DAFTAR PUSTAKA
Aninomous. 2010.
Pedoman Bertanam Jagung. Penerbit Nuansa Aulia : Bandung.
Budiman,
H. 2012. Sukses Bertanam Jagung. Penerbit Pustaka Baru Press : Yogyakarta.
Purwono.
2011. Bertanam Jagung Unggul. Penerbit Penebar Swadaya : Jakarta.
Suhaeni,
N. 2007. Petunjuk Praktis Menanam Kedelai. Penerbit Nuansa : Bandung.
Suprapto.
1997. Bertanam Kedelai. Penerbit Penebar Swadaya : Jakarta.
Indriyanto.
2010. WWW. Indriyanto. Blogspot.com/2010/bertanam-jagung/11am.
Intanayu.
2011. WWW. Intanayu. blogspot.com/2011/Parameter-tanaman/10am.
bubuk-kedelai-dari-biji-dan-kacang.html

Stainless Steel TV (Tint) - Tint Titanium Arts
BalasHapusStainless titanium armor Steel TV (Tint). Nickel plating. titanium belt buckle Stainless Steel TV. Nickel plating. Stainless Steel tv. Nickel plating. titanium sheet Nickel plating. Stainless titanium road bike steel tv. titanium white rocket league Stainless steel tv.